roket hijau rp. 125.000

roket  hijau rp. 125.000
roket untuk pemula rp. 125.000

Senin, 05 Juli 2010

nikmatnya merokok

Asap rokok mencemari udara segar. Tetapi para perokok banyak berkilah: asap pabrik dan knalpot kendaraan lebih merusak. memang benar asap pabrik dan knalpot kendaraan lebih besar menyumbang untuk global warming. Tapi pernahkah anda berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang merokok? Ketika mereka dalam “kenikmatan”, kita yang tersiksa karena asap rokok yang mereka hembuskan. :)
Merokok seperti halnya uang logam / koin, selalu terdiri dari dua sisi. Ada sisi positif dan negatif, untung-rugi, kelebihan-kekurangan, baik-buruk, dsb.

1. Pendapatan / penghasilan
Tidak dipungkiri lagi bahwa rokok memberikan pendapatan negara yang cukup besar. Jika pajak negara yang hanya berkisar sekian persen dari cukai rokok mencapai ratusan milyar atau trilyunan rupiah. Lantas berapa besar uang yang bergerak di bisnis rokok? Lihat saja keluarga pemilik pabrik rokok seperti Sampoerna yang masih masuk daftar konglomerat. Makanya pemerintah pun segan mengutak-atik bisnis ini karena ada pendapatan negara yang cukup lumayan dan juga melibatkan begitu banyak orang hingga ratusan ribu orang. Singkatnya, untung buat pemerintah dan penjual, rugi untuk pembeli rokok karena pajak cukai tembakau yang semakin tinggi.

2. Kesehatan
Semakin banyak perokok setara dengan semakin menurunnya kesehatan masyarakat, baik perokok aktif maupun perokok pasif. sejalan dengan itu, kesehatan untuk penyakit yang berkaitan dengan rokok pun menjadi bisnis yang menjanjikan. Dokter spesialis, alat kedokteran, bahkan rumah sakit khusus pun mulai bermunculan untuk mengatasi masalah penyakit yang berkaitan dengan rokok.
Untung buat bisnis kesehatan, rugi buat kesehatan masyarakat.

3. Produktivitas
Bagi sebagian besar perokok, mereka menganggap bila bekerja / berpikir tanpa merokok maka “processor” di otak akan mengalami gangguan atau hambatan. Processor tersebut baru akan lancar lagi jika bekerja / berpikir sambil merokok. Menurut riset, sebenarnya yang terjadi adalah para perokok akan mengalami gangguan terhadap suplai oksigen ke otak sehingga akan terjadi efek “fly” yang akan membuat perokok akan merasa lebih rileks. Dengan demikian mereka akan “lebih tenang” untuk berpikir dan rasa stress pun terasa berkurang. Sementara asap rokok menguntungkan perokok, tetapi bagi para bukan perokok justru sebaiknya. Mereka tidak bisa bekerja karena ada asap rokok yang mengganggu pernapasan mereka. Rokok mungkin dapat menyebabkan produktivitas para perokok meningkat, tapi sudah pasti akan menyebabkan produktivitas para bukan perokok akan menurun.

4. Keselamatan
Sudah sering terdengar berita musibah kebakaran yang disebabkan karena puntung rokok yang dibuang sembarangan. Oleh karenanya, pada beberapa area sering dipasang peringatan untuk tidak merokok untuk menjamin keselamatan dari akibat yang dapat disebabkan oleh rokok. Untung bagi para bukan perokok karena mereka mendapatkan udara bersih yang bebas dari asap rokok, tetapi rugi bagi para perokok karena mereka tidak bisa merokok sehingga mulut mereka pun terasa asam . :)

Halal atau haram rokok masih menuai kontroversi. Sebagian memilih halal, sebagian haram, sisanya memilih makruh (dikerjakan tidak apa-apa tetapi bila ditinggalkan lebih baik). Fatwa yang dikeluarkan oleh MUI pun masih bias. Tidak tahu apakah karena pembahasan seakan berjalan dengan debat ulama perokok melawan ulama bukan perokok, atau kuat ilmu agama tapi kurang ilmu kedokterannya, atau hal yang lainnya. Padahal sudah jelas bila merugikan kesehatan maka hukumnya adalah haram. Bagaimana menurut anda, apakah merokok merugikan kesehatan atau tidak ?

sumber: http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7192778141756564570

Tidak ada komentar:

Posting Komentar